Liburan Tahun Baru

Wah, udah lama banget rasanya nggak ngeposting sesuatu di sini. Terakhir kapan aku ngeposting aja udah lupa rasanya. Mengingat juga aku pernah menulis #OneWeekOnePost yang diselenggarakan oleh OneWeekOneBook di Instagram, ah, aku jadi tidak amanah dan konsisten. Hari ini aku rindu menarikan jari-jariku di atas keyboard, hehe.

Lalu, ada apakah geranganku di sini?

Jadi, beberapa hari lalu aku ketemu semacam blogger challenge dari akun instagram. Sepertinya menarik, pikirku. Kebetulan banget, hari libur gini rasanya belum afdol kalau belum mengisinya dengan hal-hal yang bermanfaat. Nah, berhubung blog-ku banyak debu dan sarang laba-laba, kubersihkanlah dengan curhatan-curhatanku di sini. Barangkali pembaca sekalian tengah menganggur, atau sedang bosan, nggak ada salahnya membaca curhatanku di sini, hehe.

Sekarang sudah tahun 2019. Nggak terasa, ya. Banyak hal yang terjadi selama setahun belakangan ini. Dan alhamdulillah, aku bisa melewati hari-hari yang cukup melelahkan di tahun tersebut.

Ngomong-ngomong tentang tahun baru, ini pertama kalinya setelah sekian lama aku merayakan tahun baru dengan bermudik. Umm, dibilang mudik sih, nggak juga. Sebenarnya, tepat di tanggal 30 Desember yang lalu, abang saudaraku nikahan. Jadi, pada tanggal 29 Desember, sepulang UAS terakhir, aku beserta keluargaku langsung cus ke Padang, haha. Dan menjelang tahun baru, aku menginap di Bukittinggi. Wah, penting sekali ceritaku barusan, hehe.

Kalau diingat-ingat, terakhir aku tahun baruan itu sepertinya waktu cilik dulu. Mungkin TK, atau SD. Atau belum bersekolah sama sekali. Tempatnya masih sama, di Bukittinggi. Masih ingat banget, betapa padatnya kota Bukittinggi dahulu. Jalanan macet. Suara terompet dan kembang api di mana-mana. Bahkan mau ke Jam Gadang aja susah minta ampun. Dan pada akhirnya, aku merayakan tahun baru di tengah jalan.

Tapi, tahun kemarin rasanya berbeda sekali. Meskipun masih ramai oleh orang-orang yang berlalu lalang, bahkan di setiap hotel hampir penuh, tahun baru kemarin tidak seramai dahulu. Bisa jadi, pemkot atau masyarakat di sini memang tidak lagi merayakan tahun baru mereka dengan meriah. Entah apa alasannya, dan tentu saja ini hanya persepsi pribadiku. Dan kebetulan juga Jam Gadang lagi ada renovasi, sehingga orang-orang belum diperbolehkan masuk. Jadi, orang-orang yang ingin menikmati tahun baru hanya bisa duduk di dekat alun-alun sambil menikmati musik yang dibunyikan oleh bapak-bapak peniup seruling.

Tahun baru kemarin sekaligus sebagai liburanku di akhir tahun. Ada banyak tempat yang sebenarnya aku dan keluargaku ingin kunjungi. Mengingat adikku akan kembali masuk di tanggal 2 Januari ini, mau tidak mau kami hanya mengunjungi 1 wisata alam saja. Pilihan kami jatuh ke Banto Royo. Perjalanan kami dari hotel ke Banto Royo tidak begitu jauh. Hanya memakan waktu sekitar 30 menitan jika tidak macet. Perjalanan menuju ke sana benar-benar menyenangkan. Hamparan sawah-sawah, serta bukit menjadi salah satu objek yang tidak bisa lepas dari pandanganku.

Oh, iya. Ada juga hal yang menarik perhatianku selama di perjalanan menuju ke sana. Yaitu pacuan kuda. Biasanya aku melihat hal-hal yang seperti itu hanya ada di film atau serial Detective Conan, haha. Jadi, itu adalah pertama kalinya aku melihat hal-hal seperti itu. Norak nggak, sih? Ya, bodo amatlah. Aku juga sempat melihat ada anak kuda di sana. Lucu banget. Sayang sekali aku nggak bisa mengambil hal bersejarah seperti itu.

Oke, ketika aku sampai di Banto Royo, hal menarik perhatianku lainnya adalah gerbang masuknya. Gerbangnya dihiasi oleh bunga yang sangat cantik. Aku lupa apa nama bunganya, yang jelas bunga itu adalah bunga asli!


Cantik banget, kan? I'm so sorry if editing/tone is too much. xx

Ini penampakan luarnya.

Aku nggak terlalu banyak mencoba banyak wahana di wisata alam ini. Tapi, satu-satunya yang udah kucoba itu adalah jembatannya. Deg-degan setengah mati saat melintasi jembatannya. Dan itu lama pake banget! Belum lagi orang-orang yang berada di depanku yang harus berfoto-foto dulu sebelum melanjutkan perjalanan. Tapi, seru sih.

Coba ini dan rasakan sensasinya.

Ngomong-ngomong, aku ada melihat anak-anak dari instagram yang foto di tempat ini. Dan rasanya itu instagramable sekali. Tapi, kenapa fotoku tidak, ya? #sebuahkonspirasi #curhatanterselubung.

Well, back to story. Selain jembatan, ada juga flying fox. Aku nggak nyoba yang satu ini karena malu, hahaha. Dekat flying fox itu ramee banget orang foto-foto, atau pengunjung yang duduk-duduk menikmati angin sepoi-sepoi. Dan trademark dari wisata alam ini adalah area 'photobooth' yang dibuat berbentuk love dan berhiaskan bunga-bunga. Di mana-mana ada. Di tengah-tengah perjalanan melewati jembatan pun ada. Pengen banget bisa foto di sana, tapi terlalu ramai yang berfoto akhirnya aku menyerah saja.

Sebenarnya, pulang dari Banto Rowo kami masih bisa menyempatkan mengunjungi 1 wisata alam lagi. Satu-satunya yang ingin kukunjungi sejak lama itu adalah Lembah Harau. Di sana banyak banget tempat-tempat menarik. Tapi, saat dalam perjalanan menuju ke sana malah hujan. Ya mau tidak mau kami pun membatalkan rencananya dan memutuskan untuk pulang saja.

Well, begitulah cerita singkatku mengenai liburan tahun baru kemarin. Terasa sepi namun menyenangkan. Apalagi tidak punya pacar. Bagaimanapun, di tahun ini kita dikasih kesempatan untuk mengelola hidup yang lebih baik lagi.

Baiklah, teman. Itu sekilas cerita liburanku tahun kemarin. Bagaimana dengan kalian? Menyenangkan atau sepi juga? Share yuk, di kolom komentar.

Comments