Bulan Januari bisa kubilang sebagai bulan yang penuh kesibukan tapi menyenangkan. Ini tidak sama seperti aku yang sibuk harus membuat laporan-laporan tugas tiap malam, atau mengecek apakah jurnal yang kubuat sudah balance atau belum. Bulan Januariku terasa berbeda dengan bulan-bulan sebelumnya. Dan untuk pertama kalinya aku merasakan penat yang luar biasa. Bahkan untuk memegang ponsel aja lumayan susah, kecuali malam menjelang tidur.
Di postinganku sebelumnya, aku sudah bercerita tentang bagaimana aku merayakan awal tahun baru di luar kota bersama dengan keluargaku. Beberapa minggu setelahnya, kami pun berangkat ke luar kota lagi untuk menghadiri acara pernikahan kakak saudaraku, di kota yang sama dengan yang kemarin pula.
Pertanyaannya, kenapa aku-kami- harus repot-repot bolak-balik Padang? Kenapa tidak menetap? Well, adikku yang tengah duduk di bangku kelas 9 ini kembali masuk pada tanggal 2 Januari kemarin, ya mau tidak mau kami pulang dengan cepat.
Dan aku? Hehe. Rasanya sehari tanpa berantam dengan adik nggak seru, jadi aku ikut, lol.
Aku menganggap perjalanan kami kemarin termasuk liburanku juga. Karena, di sela-sela kesibukan mengurus ini dan itu pun kami sempatkan untuk jalan-jalan dan berbelanja. Dan tidak lupa pula singgah ke tepi laut hanya untuk menikmati es kelapa yang ditemani angin sepoi-sepoi. Sepertinya, kegiatan itu seperti jadi tradisi keluargaku karena tidak pernah berubah dari tahun ke tahun tiap kami ke Padang, kecuali hidangannya, haha.
Aku juga ada menyebutkan satu tempat di Sumatera Barat tempat rekreasi yang ingin kami kunjungi tapi tidak kesampaian karena ada beberapa halangan lainnya. Nah, menjelang pulang kemarin, kami singgah ke tempat itu. Namanya Lembah Harau. Tempat ini hitz banget katanya, haha. Ada banyak arena permaianan dan spot selfie yang menarik. Salah satunya Kampung Eropa. Di sana tersusun bangunan-bangunan khas dari negara yang berasal dari Eropa. Seperti Menara Eiffelnya Paris, Kincir Anginnya Belanda, bahkan bendera-bendera yang berjejer layaknya di negara Inggris.
Sedikit curhatku. Sebelum kami sampai di Lembah Harau, karena pertama kali kami masih kurang tau jalan yang dilalui. Saat itu ada simpang tiga (kiri-kanan). Nah, ayahku belok ke kiri, karena dia mikir kalau belok ke kanan itu untuk keluar. Di sana ada papan gitu sih, untuk menunjuk objek wisatanya, tapi namanya beda banget, jadi bingung dong aku. Ya kami semua mah, manut aja apa kata si Bapak, heheh. Tapi, sesampainya di sana, yang kami dapatkan itu hanya air terjun. Gila, dekat dan dingin banget. Rasanya aku yang kurus ini bisa terbang dibawa angin gara-gara efek air terjunnya wkwk. Tidak lama kami berada di sana, setelah mengambil banyak foto, akhirnya kami melanjutkan lagi ke tempat yang sesungguhnya. Tapi anehnya, setelah 10 menit mobil berjalan, kami tidak menemukan lokasi Lembah Harau tersebut. Malah banyak tempat penginapan dan rumah-rumah penduduk di sana. Jalanannya pun kecil, kayak udah masuk kampung gitu deh. Mau tidak mau, kami pun bertanya ke salah satu orang di sana, dan dia bilang kalau masuk ke Lembah Harau itu bukan belok kanan, tapi ke arah kiri. Wkwkwk, benar-benar buang waktu.
Dan dari situ aku baru tau kalau nama lainnya adalah Kampung Eropa. Bahkan saat kami memasuki gerbangnya saja ada embel-embel "Selamat Datang di Kampung Eropa" dan bukannya Lembah Harau. Atau Lembah Harau ini nama daerah? Huu aku gak tau deh T_T
Di postinganku sebelumnya, aku sudah bercerita tentang bagaimana aku merayakan awal tahun baru di luar kota bersama dengan keluargaku. Beberapa minggu setelahnya, kami pun berangkat ke luar kota lagi untuk menghadiri acara pernikahan kakak saudaraku, di kota yang sama dengan yang kemarin pula.
Pertanyaannya, kenapa aku-kami- harus repot-repot bolak-balik Padang? Kenapa tidak menetap? Well, adikku yang tengah duduk di bangku kelas 9 ini kembali masuk pada tanggal 2 Januari kemarin, ya mau tidak mau kami pulang dengan cepat.
Dan aku? Hehe. Rasanya sehari tanpa berantam dengan adik nggak seru, jadi aku ikut, lol.
Aku menganggap perjalanan kami kemarin termasuk liburanku juga. Karena, di sela-sela kesibukan mengurus ini dan itu pun kami sempatkan untuk jalan-jalan dan berbelanja. Dan tidak lupa pula singgah ke tepi laut hanya untuk menikmati es kelapa yang ditemani angin sepoi-sepoi. Sepertinya, kegiatan itu seperti jadi tradisi keluargaku karena tidak pernah berubah dari tahun ke tahun tiap kami ke Padang, kecuali hidangannya, haha.
Aku juga ada menyebutkan satu tempat di Sumatera Barat tempat rekreasi yang ingin kami kunjungi tapi tidak kesampaian karena ada beberapa halangan lainnya. Nah, menjelang pulang kemarin, kami singgah ke tempat itu. Namanya Lembah Harau. Tempat ini hitz banget katanya, haha. Ada banyak arena permaianan dan spot selfie yang menarik. Salah satunya Kampung Eropa. Di sana tersusun bangunan-bangunan khas dari negara yang berasal dari Eropa. Seperti Menara Eiffelnya Paris, Kincir Anginnya Belanda, bahkan bendera-bendera yang berjejer layaknya di negara Inggris.
Sedikit curhatku. Sebelum kami sampai di Lembah Harau, karena pertama kali kami masih kurang tau jalan yang dilalui. Saat itu ada simpang tiga (kiri-kanan). Nah, ayahku belok ke kiri, karena dia mikir kalau belok ke kanan itu untuk keluar. Di sana ada papan gitu sih, untuk menunjuk objek wisatanya, tapi namanya beda banget, jadi bingung dong aku. Ya kami semua mah, manut aja apa kata si Bapak, heheh. Tapi, sesampainya di sana, yang kami dapatkan itu hanya air terjun. Gila, dekat dan dingin banget. Rasanya aku yang kurus ini bisa terbang dibawa angin gara-gara efek air terjunnya wkwk. Tidak lama kami berada di sana, setelah mengambil banyak foto, akhirnya kami melanjutkan lagi ke tempat yang sesungguhnya. Tapi anehnya, setelah 10 menit mobil berjalan, kami tidak menemukan lokasi Lembah Harau tersebut. Malah banyak tempat penginapan dan rumah-rumah penduduk di sana. Jalanannya pun kecil, kayak udah masuk kampung gitu deh. Mau tidak mau, kami pun bertanya ke salah satu orang di sana, dan dia bilang kalau masuk ke Lembah Harau itu bukan belok kanan, tapi ke arah kiri. Wkwkwk, benar-benar buang waktu.
Dan dari situ aku baru tau kalau nama lainnya adalah Kampung Eropa. Bahkan saat kami memasuki gerbangnya saja ada embel-embel "Selamat Datang di Kampung Eropa" dan bukannya Lembah Harau. Atau Lembah Harau ini nama daerah? Huu aku gak tau deh T_T
Aku banyak menghabiskan waktu dan berfoto-foto di area costume.
Aku nggak ingat apa nama areanya, mungkin kampung sarosah. Jadi, di
situ aku juga nyobain baju 'ala-ala' tradisional asia kayak hanbok-nya Korea,
yukata-nya Jepang, dan hanfu-nya China. Tapi, aku dan adikku hanya pakai baju
hanbok. Di sana juga ada mas-mas tukang foto gitu yang bakalan fotoin kami
nanti. Mengenai latar fotonya terbagi 5, tapi aku cuma ambil 3. 2 di antaranya
itu ada yang berlatar snow sama autumn. Dan satu lagi itu outdoor, which
means lapangan luas gitu. Tanahnya agak-agak putih dan belakangnya ada pohon
yang nggak berdaun dan terlihat juga beberapa bangunan kayak sekolah gitu.
Kalau diliat langsung memang biasa aja, tapi entah kenapa pas di foto vibe
Koreanya jadi terasa hahah. Menyenangkanlah pokoknya! Walaupun aku telat banget untuk datang ke sini, tapi, kapan lagi? Ya gak?
Meskipun terasa singkat tapi rasanya benar-benar menyenangkan. Meskipun juga ini bukan pertama kalinya aku dan keluargaku menghabiskan waktu bersama. Momen-momen ini mungkin takkan terulang lagi, dan juga tidak tau kapan kami bisa berkumpul di sini lagi, jadi aku benar-benar menikmatinya dengan baik.
Lalu, bagaimana cerita kamu dengan keluargamu?
Emang ala-ala banget! |
Meskipun terasa singkat tapi rasanya benar-benar menyenangkan. Meskipun juga ini bukan pertama kalinya aku dan keluargaku menghabiskan waktu bersama. Momen-momen ini mungkin takkan terulang lagi, dan juga tidak tau kapan kami bisa berkumpul di sini lagi, jadi aku benar-benar menikmatinya dengan baik.
Lalu, bagaimana cerita kamu dengan keluargamu?
Comments
Post a Comment